Selasa, 20 November 2012

One Piece of Life (LOVE)

Kemurkaan dalam hidup yang selalu di jalani, selalu menimbulkan serpihan perih yang akan selalu membekas dan tertinggal di setiap langkah. Sakitnya tak bisa terbayangkan bagaikan duri di sepanjang jalan yang kita lalui, juga seperti bau busuk yang selalu hinggap di hidung, di manapun kita pergi, selalu tercium bau-bau Kebusukan pengalaman hidup yang lalu. Semua ini terdengar seperti hanya dongeng, tapi tak bisa di elakkan lagi, memang inilah kenyataan hidup. Sejarah hidup masa lalu memang pahit dan asam rasanya, memang sakit dan perih, tapi inilah kejahatan kehidupan. Pengalaman buruk itu pun sangatlah menganggu indahnya romansa kehidupan, sedikit kita melangkah, jerat kehidupan pasti akan selalu ada. Sebuah masalah tak bisa ter-elakkan lagi, di saat sedang bercumbu dengan kebahagiaan kehidupan, masalah itu bagaikan, sebuah Kiamat yang menghancurkan dunia kebahagiaan. Tak bisa di sangkal memang, tapi inilah kenyataannya. Rasanya ingin memiliki sebuah kekuatan yang bisa menolong kita dari belenggu kejamnya kehidupan, tapi mana ada?. Dalam kehidupan tak terasa adanya sebuah kekuatan besar, yang lalu melindungi kita dari kejahatan hidup ini. Hanya dengan Kasih Sayang (LOVE) semua belenggu dan siksa kehidupan dapat ter-elakkan. Tak terbayangkan sebelumnya, kekuatan yang tak pernah ter-rasakan dan ter-sepelekan, akhirnya merupakan sebuah jawaban. Saat kaki dan tangan kehidupan putus tak tersisa, siapakah yang akan menuntun kita?. Hanya dengan sebuah kekuatan Kasih Sayang (LOVE) yang akan menuntun badan yang kaku, tanpa kehadirannya kehidupan ini juga akan terasa sepi, bagaikan ROMEO yang di takdirkan hidup ini, seperti HAWA yang tercipta tanpa ADAM. Semua ini tak terasa memang, hanya sebuah Cinta yang terungkap akibat dari rayuan fisik belaka, tanpa adanya Kasih Sayang (LOVE) yang tersirat. Bagaikan semua ini hanya sia-sia. Lihatlah orang-orang di sampingmu, hargailah mereka, rangkullah mereka, maka walaupun tanpa tangan dan kaki kehidupan engkau bisa berjalan dan memegang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar